Praktik Konservasi Hutan Melalui Pembagian Zona Berbasis Kearifan Lokal oleh Masyarakat Adat Kampung Naga

Authors

  • Hikmal Muhammad Al Qisti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Eko Ribawati Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

DOI:

https://doi.org/10.61132/bima.v3i3.2178

Keywords:

Conservation, Kampung Naga, Local Wisdom

Abstract

Forests are a vital element in maintaining the balance of the ecosystem because they provide various needs for living things, such as a source of oxygen, carbon dioxide absorber, food provider, climate regulator, and biodiversity conservation place. However, along with the times, deforestation is increasingly rampant and threatens the sustainability of forest ecological functions. One potential approach to preserving forests is local wisdom-based conservation by involving indigenous communities. This study aims to analyse forest conservation practices carried out by the indigenous people of Kampung Naga in Tasikmalaya through a zone division system based on local wisdom values. Using qualitative methods and a case study approach, this research examines how the Kampung Naga community maintains ecosystem balance through structured land management and preservation of forest ecological functions. In addition, this research also explores customary values and norms that shape community behaviour in environmental management, such as the use of natural materials in house construction, sustainable management of agricultural land, and the application of silviculture principles in maintaining forest areas as a life support. The results of this study show that local wisdom can be a strong basis for sustainable natural resource management.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arifin, N. (2024, Juni 4). Jejak deforestasi ribuan hektare hutan alam di Kalimantan. Ekuatorial. https://www.ekuatorial.com/2024/06/jejak-deforestasi-ribuan-hektare-hutan-alam-di-kalimantan/

Elisabeth, A. (2024, Juni 5). Perjuangan Masyarakat Awyu Menyelamatkan Kehidupan: Menolak Melepas Hutan Adat Papua untuk Perusahaan Sawit. Project Multatuli. https://projectmultatuli.org/perjuangan-masyarakat-awyu-menyelamatkan-kehidupan-menolak-melepas-hutan-adat-papua-untuk-perusahaan-sawit/

Hermawan, I. (2014). Bangunan tradisional Kampung Naga: Bentuk kearifan warisan leluhur masyarakat Sunda. Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal, 1(2), 141–150.

Iqbal, D. (2021, Oktober 28). Ucu Suherman, gerbang kearifan lokal Kampung Naga. Mongabay.co.id. https://www.mongabay.co.id/2021/10/28/ucu-suherman-gerbang-kearifan-lokal-kampung-naga/

Majid, D. A. (2025, Februari 17). Menelusuri Kampung Naga: Sejarah yang hilang, tradisi yang terjaga. TelusuRI. https://telusuri.id/kampung-naga-tasikmalaya-jawa-barat/

Moleong, L. J. (2006). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ningrum, E. (2012). Dinamika masyarakat tradisional Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 28(1), 47–54.

Nurahma, G. A., & Hendriani, W. (2021). Tinjauan sistematis studi kasus dalam penelitian kualitatif. Mediapsi, 7(2), 119–129.

Saringendyanti, E., Yuniadi, A., & Adyawardhina, R. (2008). Kampung Naga, Tasikmalaya dalam mitologi: Upaya memaknai warisan budaya Sunda: Laporan akhir penelitian, penelitian peneliti muda (Litmud) Unpad. Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran.

Silalahi, U. (2012). Metode penelitian sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Sonia, T., & Sarwoprasodjo, S. (2020). Peran lembaga adat dalam pelestarian budaya masyarakat adat Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (JSKPM), 4(1), 113–124.

Steffany, Y. (2024, Juni 11). Mengapa hutan adat penting bagi masyarakat adat. Estungkara. https://estungkara.id/mengapa-hutan-adat-penting-bagi-masyarakat-adat/

Sugiyono. (2009). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. (2022). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sya, A. (2004). Masyarakat Kampung Naga Tasikmalaya. Tasikmalaya: CV Gajah Poleng.

Wiradimadja, A. (2019). Kearifan lokal masyarakat Kampung Naga sebagai wujud menjaga alam dan konservasi budaya Sunda. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 3(1), 1.

Wiradimadja, A., Rakhman, M. A., & Pratiwi, P. (2018). Nilai-nilai karakter Sunda Wiwitan Kampung Naga sebagai bahan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 1(1), 103–116.

Yasri, B., Syarief, Y. I., Lubis, A. R., Adoe, C. B., Fahreza, F., Aulia, A., Safitri, T., Nadya, K., & Anggia, K. (2024). Kearifan lokal dan dinamika sosial budaya di Kampung Naga dengan pendekatan etnografi. Jurnal Dimensi, 13(2), 524–536.

Yin, R. K. (2011). Studi kasus: Desain & metode. Depok: Rajawali Press.

Downloads

Published

2025-06-19

How to Cite

Hikmal Muhammad Al Qisti, & Eko Ribawati. (2025). Praktik Konservasi Hutan Melalui Pembagian Zona Berbasis Kearifan Lokal oleh Masyarakat Adat Kampung Naga. Jurnal Bima : Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 3(3), 216–227. https://doi.org/10.61132/bima.v3i3.2178